Kamis, 17 Oktober 2019

ANALISIS KERUSUHAN YANG TERJADI DI PT.FREEPORT PAPUA

Nama : Ary Tania Aprilian
Npm : 16.110.0029
Kelas : 7A Manajemen S1

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari artikel TribunWow.com dari kanal Youtube metrotvnews yang diunggah pada hari Jumat (30/8/2019) tentang penyebab kerusuhan, kebijakan pemerintah, dan perusahaan PT.Freeport. Terdapat beberapa bentuk komunikasi dalam organisasi dalam atikel tersebut.
Yang pertama adalah bentuk komunikasi internal yaitu komunikasi vertikal dimana Samuel Tabuni bersama para tokoh Papua lainnya memyampaikan asprirasi mereka kepada masyarakat.
Yang kedua adalah bentuk komunikasi yang terjadi adalah komunikasi dalam bentuk eksternal dimana kegiatan komunikasi yang terjadi ada kedua pihak yang terlibat adalah masayarakat dan pemerintah.
Bentuk komunikasi eksternal dalam artikel ini adalah dimana Samuel Tabuni dan tokoh Papua lainnya mengungkapkan bahwa ada beberapa masalah yang muncul dan mengakibatkan kerusuhan yang terjadi  di Papua. Permasalahan ini muncul diawali dengan masalah berdirinya perusahaan PT.Freeport dimana perusahaan  tersebut tidak melibatkan orang asli dari Papua padahal waktu itu membuat perjanjian dengan pemerintah, tidak hanya itu Samuel Tambuni menyinggung tentang UU Otsus Papua, dimana pembentukan Otsus tersebut masyarakat Papua harus melakukan demonstrasi terlebih dahulu baru aspirasi mereka di dengar oleh pemerintah.
Yang ketiga adalah gaya komunikasi dalam artikel ini adalah Dynamic Style Of Communication karena Samuel Tambuni, tohoh Papua lainnya, dan masyakarat menginginkan Papua memiliki masa depan yang lebih baik, dan kerusuhan yang terjadi di Papua segera ditindak tegas.
Kesimpulan dari permasalahan ini adalah bahwa masyarakat Papua menginginkan masa depan Papua lebih baik, dan masyarakat asli Papua pun ingin dilibatkan dalam perusahaan PT.Freeport.